Halo Bro n Sis, sebenarnya saya sudah melakukan test ride ini sejak lama, namun baru sempat dibuatkan artikel sekarang. Bagaimana kah imperesi motor ini ? yuk langsung aja
1. Desain
Ya, untuk point ini, memang relatif selera. namun untuk saya desain Yamaha Aerox 155 ini sangat kental dengan nuansa sporty, banyak garis-garis desain yang runcing, tentu sangat tepat jika Bro n Sis mencari skutik dengan model yang sporty. Lalu kaki-kaki yang gambot juga semakin meyakinkan desain sporty dari motor ini.
2. Performa
Jujur, saat saya mencoba motor ini saya kaget akan performanya, terutama dengan tarikan awalnya. Torsinya sangat terasa padahal VVA baru aktif di RPM 6500. Memang mesin Yamaha terkenal dengan tarikannya yang agresif tentu saja jika dibandingkan Honda, specially Vario 150 yang saya pakai harian. Memang trek yang disediakan cukup sempit, namun saya juga pernah mencoba Aerox 155 S-Version milik teman saya. Performanya begitu impresif !
3. Handling
Untuk urusan handling juga mantap. Itu semua berkat kaki-kaki yang besar, 110/80 R14 di depan dan 140/70 R14 di belakang dan tentu saja shockbreaker belakang yang model tabung, semakin meningkatkan handlingnya
4. Pengereman
Jika berbicara pengereman, saya selalu suka dengan karakter pengereman Yamaha yang terasa pakem, dan hal itu kembali terbukti di Aerox 155 VVA begitu ditekan sedikit, motor langsung berhenti tanpa ada gejala ngesot. Meskipun begitu pengereman belakang dengan model tromol cukup membuat saya kecewa dengan performa pengeremannya. Meskipun begitu, rem depannya sudah lebih dari cukup.
Jika diatas, saya sudah membahas kelebihan dari si Aerox ini, sekarang kita bahas kekurangannya, namanya juga buatan manusia toh pasti ada kekurangannya
1. Rem belakang yang bermodel tromol, performa nya kurang mengimbangi rem cakram di depan, memang seperti yang kita ketahui, hal itu untuk menekan cost production, agar harga Aerox 155 ini bisa lebih murah. Selain itu positioning Aerox 155 ini memang diposisikan dibawah kakaknya yaitu NMax
2. Speedometer full-digital yang kurang terlihat di siang hari. Terasa posisi speedometer milik Aerox 155 ini terlalu tidur alias kurang tegak sedikit, sehingga cukup menyulitkan untuk dilihat di siang hari. Hal itu terjadi di R-Version yang speedometernya berlatar belakang orange, maupun S-Version yang sudah berlatar belakang putih.
Begitulah kesan ketika melakukan Test Ride Yamaha Aerox 155. Sampai jumpa di artikel berikutnya. Bye !
1. Desain
Ya, untuk point ini, memang relatif selera. namun untuk saya desain Yamaha Aerox 155 ini sangat kental dengan nuansa sporty, banyak garis-garis desain yang runcing, tentu sangat tepat jika Bro n Sis mencari skutik dengan model yang sporty. Lalu kaki-kaki yang gambot juga semakin meyakinkan desain sporty dari motor ini.
2. Performa
Jujur, saat saya mencoba motor ini saya kaget akan performanya, terutama dengan tarikan awalnya. Torsinya sangat terasa padahal VVA baru aktif di RPM 6500. Memang mesin Yamaha terkenal dengan tarikannya yang agresif tentu saja jika dibandingkan Honda, specially Vario 150 yang saya pakai harian. Memang trek yang disediakan cukup sempit, namun saya juga pernah mencoba Aerox 155 S-Version milik teman saya. Performanya begitu impresif !
3. Handling
Untuk urusan handling juga mantap. Itu semua berkat kaki-kaki yang besar, 110/80 R14 di depan dan 140/70 R14 di belakang dan tentu saja shockbreaker belakang yang model tabung, semakin meningkatkan handlingnya
4. Pengereman
Jika berbicara pengereman, saya selalu suka dengan karakter pengereman Yamaha yang terasa pakem, dan hal itu kembali terbukti di Aerox 155 VVA begitu ditekan sedikit, motor langsung berhenti tanpa ada gejala ngesot. Meskipun begitu pengereman belakang dengan model tromol cukup membuat saya kecewa dengan performa pengeremannya. Meskipun begitu, rem depannya sudah lebih dari cukup.
Jika diatas, saya sudah membahas kelebihan dari si Aerox ini, sekarang kita bahas kekurangannya, namanya juga buatan manusia toh pasti ada kekurangannya
1. Rem belakang yang bermodel tromol, performa nya kurang mengimbangi rem cakram di depan, memang seperti yang kita ketahui, hal itu untuk menekan cost production, agar harga Aerox 155 ini bisa lebih murah. Selain itu positioning Aerox 155 ini memang diposisikan dibawah kakaknya yaitu NMax
2. Speedometer full-digital yang kurang terlihat di siang hari. Terasa posisi speedometer milik Aerox 155 ini terlalu tidur alias kurang tegak sedikit, sehingga cukup menyulitkan untuk dilihat di siang hari. Hal itu terjadi di R-Version yang speedometernya berlatar belakang orange, maupun S-Version yang sudah berlatar belakang putih.
Begitulah kesan ketika melakukan Test Ride Yamaha Aerox 155. Sampai jumpa di artikel berikutnya. Bye !